Pasar Setum

pasar-setum-2 pasar-setum-1

Pasar Setum diperkirakan dibangun pada tahun 1920-1930 sebagai pusat kegiatan ekonomi warga. Rangka baja yang dibuat oleh Machinefabriek Braat N.V, yang kemudian menjadi PT Barata, mampu bertahan menembus waktu. Masih tersisa 2 los pasar yang membujur dari Barat ke Timur. Pasar ini hanya ramai pada hari pasaran, yaitu Pon. Konon pada zaman Belanda, Pasar Setum bukan sebagai pasar tetapi tempat untuk mewarnai  kain dengan pewarna alami tumbuhan Tarum/Tom yang menghasilkan warna biru. Masyarakat sekitar Dusun Mendiro oleh Belanda diwajibkan menanam Tarum/Tom pada setengah lahan pertaniannya.

Pasar Setom  dikembangkan menjadi pusat kuliner dan penjualan kerajinan di Sleman. Untuk kuliner, potensi pasarnya adalah mahasiswa UII sedangkan pasar kerajinan adalah wisatawan yang ke/dari Kaliurang. Bis wisata dan travel dari Kaliurang ketika kembali ke Yogyakarta dapat melewati Pasar Setum.